“kau lihat ia benar – benar guru yang disegani” kata Junho
sambil berbisik pada Shinhe setelah menoleh pintu BK yang tertutup di belakangnya.
Mereka sebenarnya keluar bukan karena terbebas dari hukuman,tapi
karena sedang menjalani vonis.
Junho memegang
setumpuk buku mapel untuk segera dibagikan di pelajaran selanjutnya, pelajaran
yang paling ia benci ‘sejarah’. Ia benar – benar terkenal kenakalannya, tapi
setidaknya biarpun bandel ia. . . . tetap
manis
“benarkah? Oh,mungkin karena gak ada yang berani sama guru BK
itu” kata Shinhe masih terbayang pada guru BK yang tadi memarahinya, Kim Jung
“bukan, tapi karena gemuk” Junho menyipitkan matanya, ia
berkata seolah ini adalah hal serius
“...” Shinhe masih belum mengerti, mata polosnya terlihat
jenaka. Mata yang menggemaskannya menatap setumpuk buku di tanganya tak
mengerti, mencoba mencari tahu tebakan Junho,
“kalau gemuk kan susah masuk pintu, apalagi kalau ada orang
yang juga mau lewat, jadi mereka minggir, semua pada ngalah” Junho berhenti
melangkah, lalu melirik Shinhe sebentar dan tertawa girang
“hahaha” mereka berdua tertawa
“sini, biar ku bawakan” Junho mengajukan pertanyaan yang
benar – benar mustahil ia dengar, Shinhe merasa ini seperti mimpi baginya.
“nah, gini kan ringan” Junho tersenyum, tapi sayang senyumnya tak dapat dilihat
karena setumpuk buku yang kini menutup wajahnya.
“ah.. tidak usah” Shinhe menolak, ia bersikeras mengambil
buku – bukunya kembali. “nanti kalau ada yang liat, jadi dapat berita buruk di
kelasku,”
“mmm bisa jadi,” Junho menatap wajah Sinhe sekilas dengan
memiringkan badanya, agar ia bisa melirik gadis yang sudah berdiri merengek di
sampingnya “kenapa diam? Nyerah nih? Ok!”
“oppa, aku pergi sebentar ya...” ia langsung ngeloyor masuk
kelas.
Langkahnya terhenti. Diamati sahabatnya itu seksama,
perlahan ia coba untuk mulai berbicara ..
“a--”
“apa kau baik?” potong Hyun tanpa menatap Shinhe
“hm” Sinhe mengangguk, ia terdiam sejenak, berusaha
mengumpulkan keberanian untuk memulai percakapan, yang mungkin akan pedas ia
rasa
“baguslah,” kata Hyun seraya membuka ponselnya.
“OPPA!!!” teriakan suara terdengar mengerumuni Junho yang
tengah berusaha segera pergi dari kelasnya. Shihe memandangnya dengan perasaan
bersalah, mana bisa ia meninggalkan seorang idolanya di jalan lalu datang
menghampiri kelasnya? Oh...tidak, ia membuat kesalahan lagi.
Hyun menatap heran, “mana mungkin Junho masuk ke kelas? Itu
tidak masuk akal!” Tegasnya dalam hati.
“aigoo...” bisik Shinhe terpaku pada setumpuk buku di atas
meja, sedang Junho sudah pergi meninggalkan kelasnya.
Hyun menatapnya sekilas, lalu kembali menyibukkan dirinya
sendiri. Sedang Sinhe berjalan berbalik ke arah bangkunya.
Hari itu, aku dapat
hukuman... memang belum berakhir. Masih ada cerita panjang yang berkesan dalam
hidupku.Aku menyukai saat – saat itu. Kami, aku dan Junho oppa selama tiga hari
di setiap paginya harus absen ke Bk, membantu guru membawakan barangnya. Point terpenting
adalah berada di dekatnya, melihat senyumnya...
“apa – apaan...” suara seseorang terdengar dari lorong di
depan kelas. Dua anak perempuan tengah berjalan melewati pintu yang setengah
terbuka, tempat di mana Sinhe meletakkan peralatan uji coba biologi yang nanti
dipakai
“sst, nanti mereka dengar” tunggu, ‘mereka?’
“trus kenapa? Gak banget deh...”
Kata – kata itu selalu meluncur tajam menusuk hari Sinhe. Merasa
dirinya tidak berguna, dan selalu menyusahkan orang lain.
“hah...” ia terkejut, bahunya tertempel sebuah telapak
tangan.
“Cuma gini aja kaget,” Junho terkekeh. Sinhe bahkan tidak
menyadari kehadirannya, bagaimana ia masuk? “jangan bekerja terlalu keras”
katanya menasihati
Shinhe mengangguk mengerti, dilihatnya Junho benar – benar dekat,
ia duduk di atas meja, diSAMPINGNYAAA.
“oh” Shinhe tersadar akan sesuatu, “ini,” ia mengulurkan kotak
makanan ragu, tidak hanya sekedar malu
“bagaimana kau bisa tahu?” Junho menerima kotak itu
berselera. Sepertinya ia benar – benar lapar
“entah, mungkin saja... karena masih pagi”
“oh...iya, aku lupa ngisi daftar hadir” Junho meletakkan
kembali kotak itu di tangan Sinhe. Tiba – tiba saat ia akan turun dari meja itu
tangan Sinhe mencegahnya cepat
“sudah ku isi” katanya langsung, walau tak menatap mata
Junho, ia tahu Junho segera mengerti.
“benarkah?” Junho mengambil setumpuk buku dalam tasnya.
“ada apa dengan buku itu?” tanya Sinhe
Junho tersenyum sebelum menjawab “akan aku baca”
“benarkah?” Sinhe kaget tak alang kepala, ia tak menyangka
Junho benar suka membaca. Jadi saat ia di perpus bukanlah sekedar sensasi
semata, mungkin
“tentu aku ahli di semua bidang, mau diajari apa?” Sinhe
memanyunkan bibir bawahnya, tapi raut wajahnya
berkata bahwa ia penasaran. “aku paling jago main musik, ajari instrumen
apapun dan lagu apa aja aku bisa kok”
“oppa, mianhe karena kau sekarang terjebak di sini, bersamaku” Junho
terdiam sejenak, ia tak mengerti kemana arah pembicaraan itu datang. Apa maksudnya? 'bersamaku' ku harap itu, benar - benar bukanlah kata penyesalan dariku...tapi tulus aku menyesal membuatnya menanggung resiko dengan orang sepertiku
“apanya yang terjebak, aku itu konsisten” kata Junho nyengir
ke arah samping Sinhe. “kalau salah ya patut dihukum,” katanya lagi
“gumawo oppa” Sinhe tersenyum lepas, ia merasa senang,
mungkin karena ada sebuah pembelaan dari Junho
“oya, rotinya enak,”
“iyalah, itu roti beli”
“hah,.. kok bisa ya, padahal bentuknya gak bagus” ia benar orang yang jujur, tapi aku sebaliknya. aku belajar jujur darinya :)
Selama itu mereka terus menerus bercerita, entah diselingi
obrolan basi yang Sinhe tidak mengerti maupun Junho yang tak mengerti. Seperti Junho
yang tengah asik memperkenalkan instrumen dan kunci – kuncinya pada gadis yang
buta pada musik...
“jadi begitu..” Sinhe mengangguk setengah sadar, di
pikirannya terselip kata bosan, hingga membuatnya terkadang mengantuk mendengar
usalan cerita Junho...
“benarkah? Oh..” Junho juga demikian. Kadang – kadang ia
menggaruk belakang kepalanya, seperti ada kutu yang menyumpat sarafnya menerima
penjelasan dari Sinhe tentang sejarah,
biologi dan pkn...
“oh....ini benar – benar menyebalkan” batin mereka berdua. Tapi biarpun membosankan....
TBC........
thanks for visit. I hope you are not bored read this :)
